facebook instagram twitter pinterest google+ youtube

RIZKY NASABIE

  • Home
  • Learning
  • BPJS Kesehatan
  • Culinary
  • Review
Move on dari klinik kecantikan sebelumnya, kemudian aku browsing sana sini untuk cari klinik kecantikan yang bagus, menimbang-nimbang beberapa opsi klinik dan akhirnya jatuhlah pilihanku pada Erha Derma Center (EDC) Yogyakarta yang ada di Jalan Supadi No. 18, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Untuk selengkapnya bisa buka maps disini. Sebenarnya di Hartono Mall juga ada Erha, cuma yang paling dekat dari rumahku ya di Kotabaru ini.



Alasanku akhirnya memutuskan untuk perawatan kulit wajah karena aku berpikir udah saatnya kulit wajahku ini dikasih perhatian, soalnya semenjak kerja kulit wajahku jadi gampang jerawatan, ya secara memang kegiatan kerjaku everyday di luar ruangan (anak jalanan 🙈), ditambah udah masuk umur 24 ini duh ga mau lah banyak jerawat, garis halus penuaan dini dan pengennya muka bebas dari makeup tapi ga kusam hehe

Kali ini aku akan membahas kesan pertama dari pengalaman perdanaku perawatan di EDC Yogyakarta, mungkin ini bakal jadi postingan yang panjang. Jangan malas untuk baca sampai selesai yak, karena akan aku bahas tuntas dan bikin kesimpulan buat kalian yang belum atau sedang menimbang-nimbang klinik kecantikan untuk perawatan kulit wajah.

2 (dua) hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 H atau tepatnya tanggal 7 Juni 2019 aku ke EDC Yogyakarta. Sebelumnya aku udah browsing nih dokter mana yang recommended, jadi aku dateng ke sana udah tau jadwal praktek dokter yang aku pilih. Kebetulan jadwal praktek dokter yang aku pilih pada hari itu jam 1 siang, jadi aku otw dari rumah kira-kira jam 12.45 WIB.

Dokter di EDC Kotabaru

Jadwal Praktek Dokter EDC Kotabaru

Sampai EDC udah jam 13.19 WIB, liat parkiran dalam hati udah mikir wah bakal antri lama nih, dan ternyata begitu aku masuk, terus ambil nomor antrian "registrasi" aku dapet nomor 19 dan yang lagi dilayani itu nomor 17, mungkin ini keberuntunganku sih soalnya kan emang lagi musim mudik lebaran. Oya untuk jadwal dokter bisa kalian lihat di website Erha atau klik disini!

Antrian registrasi
Antrian konsultasi

Nomorku dipanggil, dan aku bilang kalau baru pertama kali ke sini, kemudian Mba Putri (front liner) bilang harus ada konsultasi terlebih dahulu dan memberikan informasi ada biaya administrasi sebesar Rp 15.000,- (sepertinya untuk kartu member), kemudian Mba Putri juga menginfokan biaya konsultasi dokter di EDC Yogyakarta sebesar Ro 175.000,- (tiap kota dan tiap klinik berbeda).

Selanjutnya Mba Putri meminjam KTPku untuk ditulis data diriku + difotocopy dan aku disuruh tandatangan. Setelah itu Mba Putri menawarkan dokter yang saat itu sedang praktek, karena aku udah punya pilihan dan udah tau jadwalnya, akhirnya aku pilih dokter pilihanku tersebut terus aku diarahkan ke lantai 2 untuk menunggu antrian konsultasi.

 Antrian dokter pilihanku ga lama, cuma antri 1 (satu), kira-kira aku nunggu 20 menit. Tiba giliranku dipanggil, begitu masuk disambut senyum dari dokter berjilbab, orangnya ramah, bicaranya halus, cantik walau mungkin umurnya udah semamaku, kulit wajahnya mulus. Sengaja aku pilih beliau karena aku beranggapan beliau udah punya jam terbang yang tinggi jadi lebih berpengalaman.

Aku sampaikan masalah kulit wajahku, ada jerawat ga terlalu parah tapi muncul hilang terus-terusan, dan kondisi waktu aku konsultasi memang ada jerawat besar (yg udah aku pencet hehe) di pipi sebelah kiri, di jidat sama jerawat kecil-kecil di pipi kanan. Kemudian dokter mengecek kulit wajahku pakai kaca pembesar khusus terus aku ditanya perawatan selama ini bagaimana, pernah pakai krim dari dokter atau enggak sebelumnya, kegiatan sehari-hari seperti apa.

Akhirnya dokter menentukan aku harus pakai produk ini dan itu sambil menjelaskan fungsi dari masing-masing produk tersebut, termasuk cara dan urutan pemakaian. Total ada 6 (enam) produk yang dianjurkan. Dokter ini didampingi oleh 1 (satu) perawat, jadi setelah selesai ditanya-tanya, kita akan difoto kulit wajah bagian kanan dan kiri (kemungkinan untuk melihat progres). Setelah itu aku turun ke lantai 1 (satu) sambil menyerahkan map orange ke bagian front liner, tinggal tunggu nama kita dipanggil untuk pembayaran.

Produk Erha yang aku ambil

Nama kita dipanggil, kemudian ditanya sama front liner mau diambil semua atau enggak produk yang dianjurkan oleh dokter. Waktu itu masnya kasih saran untuk ambil semua karena aku baru pertama kali. Yaudah aku ambil semuanya---ada cuci muka, krim pagi, sunblock, krim malam 2 jenis dan 1 obat jerawat. Total untuk pertama kali ini aku habis Rp 685.500,- (administrasi + konsultasi + 6 produk). Oya, aku ga disarankan dokter pakai foundation, jadi cuma boleh pakai bedak tabur aja. Lipstik, alis, eye shadow masih boleh.

Total biaya konsultasiku pertama

Habis bayar disuruh tunggu sampai dipanggil lagi untuk ambil produk, ga lama kok cuma sekitar 15 menit. Waktu ambil produk dijelasin ulang sama mbanya + dikasih kartu member Erha dan petunjuk penggunaan produk-produknya. Dijelasin juga kalau aku dikasih pengantar untuk tindakan acne peeling/photorejuvenation, jadi jika sewaktu-waktu menurut dokter kondisi kulit wajahku udah bisa diambil tindakan, bisa langsung. Cuma pas aku tanya berapa biayanya, jadi agak mikir-mikir haha Untuk acne peeling + Rp 400.000,- dan photorejuvenation + Rp 2.300.000,- (tapi ga tau ini harga untuk 1x atau 4x).

Kesimpulannya buat kalian yang sedang cari info dan baru mau menentukan klinik perawatan di Erha adalah 
  1. Pilih dokter yang menurut kalian cocok.
  2. Browsing jadwal praktek dokter yang kalian pilih.
  3. Siapin duit/kartu ATM buat debit (penting nih menurutku haha) dan bawa KTP/SIM.
  4. Masuk ke klinik kemudian ambil antrian "REGISTRASI". Tunggu giliran dipanggil.
  5. Bilang baru pertama kali ke Erha.
  6. Tunggu antrian konsultasi.
  7. Konsultasi.
  8. Pembayaran (administrasi + konsultasi + produk yang diambil)
  9. Ambil produk
Sekian tulisanku tentang pengalaman perdana ke Erha Derma Center di Yogyakarta. Semoga membantu buat kalian yang membutuhkan informasi klinik perawatan kulit wajah 😃
Share
Tweet
Pin
Share
13 comments
Bagi kalian yang belum sempat membaca Tahap Pertama, bisa baca disini : Rekrutmen BPJS Kesehatan 2018 (Tahap Pertama : Apply Online)

Bagian kalian yang belum sempat membaca Tahap Kedua, bisa baca disini : Rekrutmen BPJS Kesehatan 2018 (Tahap Kedua : Psikotes)

Source : google



Setelah selesai psikotes utama ada jeda istirahat Sholat Jumat. Sembari laki-laki muslim jumatan, yang perempuan tetap didahulukan untuk antri wawancara psikolognya. Di sini aku inget banget diwawancara sama psikolog namanya Ibu Andromeda, wajahnya mirip sama dosen di kampus, Ibu Siti Anisah.






Awalnya sempet takut banget wawancara sama psikolog, takut kalau ketahuan bohong atau jawab ngasal haha Pertama-tama disuruh perkenalan diri, terserah sebebasnya mau memperkenalkan apa. Bisa keluarga, diri sendiri, pengalaman organisasi, pertemanan, hobi. Nantinya psikolog yang biasanya bakal tanya berdasarkan kalimat terakhir kita (tanpa kita duga). Ga bisa dijelasin secara spesifik sih ini, yang jelas harus jujur dalam bercerita. Karena kalau kamu bohong, psikolog bakal tau, taunya gimana ya kita ga tau haha Jatuhnya jadi kayak konseling gitu deh, curhat colongan.




Aku sempet ditanya yang intinya cara memecahkan masalah atau konflik sewaktu di organisasi, kemudian masalah hubungan pertemanan, rencana ke depan. Terus diakhir wawancara, psikolog ngasih selembar kertas teks bacaan agak panjang, inti dari isi teksnya adalah kita dihadapkan pada 2 (dua) kejadian dalam waktu yang bersamaan, terus disuruh pilih lebih milih yang mana dan berikan alasannya.




Isi teksnya kurang lebih kayak gini, ceritanya kita diterima kerja di perusahaan asing yang penghasilannya sebulan bisa sampai 50 juta dan akan tandatangan perjanjian, ga bisa reschedule, ga bisa diwakilkan. Sementara diwaktu yang sama, Ibu kita kecelakaan sampai mengharuskan dioperasi dan butuh tandatangan persetujuan tindakan operasi dari kita, yang mana hanya kita satu-satunya anggota keluarga yang tinggal dengan Sang Ibu. Selesai deh wawancaranya.




Selang hampir seminggu, tepatnya tanggal 27 Desember 2018 waktu aku lagi karaoke sama temen-temen, ada telpon dari nomor ga dikenal. Aku angkat dan ternyata dari orang BPJS Kesehatan, yang bersangkutan bilang kalau aku lolos ke tahap selanjutnya dan harus hadir ke Kantor BPJS KC Sleman tanggal 28 Desember 2018 untuk wawancara user. Aku juga bingung kenapa malah di KC Sleman, padahal domisiliku lebih deket ke KC Yogyakarta.




Tanggal 27 malam aku ngebut buka laptop buat belajar, dan akhirnya aku menemukan channel youtube yang sangat sangat sangattt bermanfaat, yaitu Eza Hazami👍, nih aku kasih linknya. beliau adalah HRD kekinian dari PT. Mandom, kalian cari tau sendiri lah ya perusahaan apa itu. Aku pun juga baru tau setelah kenal channel dan instagram Bang Eja ini. Dan kalian harus bener-bener subscribe channel dan follow instagramnya (klik disini!), karena bener-bener T.O.P, sangat-sangat bermanfaat. Ga bakalan rugi!




Lanjuuut... Tiba hari H, ada sekitar 15 orang yang hadir. Kita antri dipanggil untuk wawancara. Pewawancara ada 3 (tiga) orang tapi tetap berhadapan satu-satu, ga sekaligus 3 (tiga) pewawancara. Aku dapet giliran agak siangan, lebih tepatnya urutan 2 (dua) dari terakhir. Sebenernya aku ga tau sama sekali yang ngewawancarai aku tu siapa, jabatannya apa. Yang pertama, aku diwawancara oleh (yang ternyata adalah) Kabid SDM UKP. Disuruh perkenalan diri, kenapa pilih BPJS, apa yang aku ketahui tentang BPJS, hobinya apa.




Yang kedua, aku diwawancara oleh (yang ternyata adalah) Kabid Kepesertaan. Ini ditanya lebih ke pertanyaan teknis, kayak pemecahan masalah dari suatu kasus, ditanyain juga apa yang aku ketahui tentang BPJS Kesehatan. Dan yang terakhir diwawancara oleh (yang ternyata adalah Kabidku sendiri) Kabid Perluasan Peserta. Disini aku perkenalan diri (sudah pasti), kemudian ditanya semisal kalau lolos posisinya ga sesuai sama yang dilamar gimana, suka kerja di dalam ruangan atau luar ruangan, bisa bawa motor atau mobil enggak, motivasi hidupnya apa. Selesai, habis itu pulang deh.




Ga lama dari wawancara user, malam tanggal 30 Desember 2018 aku dapet telpon dan alhamdulillah aku lolos. Terus tanggal 2 Januari 2019 disuruh ke kantor buat dikasih arahan sekaligus tandatangan perjanjian kontrak. Dan semenjak itu, aku resmi jadi PTT di BPJS Kesehatan KC Sleman untuk posisi Relationship Officer (RO) he he he he Dan sampai tulisan ini dibuat, berarti aku udah + 6 (enam) bulan kerja di BPJS Kesehatan.




Berdoa aja, semoga akhir tahun 2019 ini ada bukaan lowongan BPJS Kesehatan lagi. 
Share
Tweet
Pin
Share
55 comments



Setelah membaca Tahap Pertama Rekrutmen BPJS Kesehatan 2018, sekarang mari kita lanjut Tahap Kedua, yaitu Psikotes.




Bagi kalian yang belum baca Tahap Pertama, biasa baca di sini : Rekrutmen BPJS Kesehatan 2018 (Tahap Pertama : Apply Online)




Tanggal 21 Desember 2018 jam 3 pagi aku langsung otw Semarang ditemani Mama, Nisa dan driver dari kantor mama karena Ayah posisinya lagi ga di Jogja (ga dibolehin berangkat sendiri 😞). Sampai di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah jam 06.30 WIB dan masih belum terlalu ramai. Dipengumuman tulisannya sih tes mulai jam 08.00 WIB, tapi aku nunggu sampai 07.45 WIB ga ada arahan dari panitia, peserta harus bagaimana, apakah ada pendaftaran ulang atau bagaimana.




Alhasil cuma tanya sama petugas di sana untuk tes BPJS Kesehatan di geduung mana, dan aku jalan-jalan ke sana dan di sana sudah ada nama-nama di tempel di papan untuk pembagian kelasnya.




Untuk jumlah peserta keseluruhan aku kurang tau, kayaknya sekitar 600-an. Tapi setelah aku lolos, katanya sih yang apply online ada 2000-an untuk Provinsi DIY.


  • Psikotes Umum
Tes ini kayak tes psikotes biasanya, ada numerik, membolak balik kubus, menyatukan potongan bagian menjadi satu, cari 1 kata yang berbeda dari kata lainnya, persamaan sesuatu (misal kuda memiliki persamaan dengan keledai), cari 1 kata yang tidak berhubungan dengan kata lainnya, terus ada hafalan kata yang berkategori bunga, perkakas, burung, kesenian, binatang.

  • Pauli
Penjumlahan 2 (dua) angka dari atas ke bawah dengan aba-aba "garis".

  • Kraepelin
Penjumlahan 2 (dua) angka dari bawah ke atas dengan aba-aba "pindah".

  • Warteg
Dalam lembar kertas sudah tersedia 8 (delapan) kotak. Masing-masing kotak terdapat potongan gambar. Kita disuruh membuat potongan tersebut menjadi suatu gambar yang utuh, bebas terserah kita ingin menggambar apa. Pengerjaannya tidak perlu berurutan, asalkan nanti di luar kotak yang sudah kita gambar diberi nomor. Kemudian di bagian kertas yang kosong, kita disuruh nulis nama dari gambar tersebut apa, terus memilih gambar mana yang menurut kita sulit, mudah dan gambar mana yang paling kita sukai dan kita tidak sukai.

  • Gambar Orang
Gambar orang utuh dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kemudian kasih nama itu siapa, umurnya berapa dan kegiatan yang sedang dilakukan. Oya, terus sebutkan 3 (tiga) kelebihan dan kekurangan dari orang yang kita gambar.

  • Gambar Pohon
Gambar pohon lengkap, tapi ada beberapa pohon yang ga boleh digambar, aku lupa apa aja tapi seingetku ga boleh gambar pohon beringin, pohon kelapa, rumput, pohon cemara. Biasanya sebelum mengerjakan, psikolognya ngasih tau kok apa aja yang ga boleh digambar.



Dipostingan selanjutnya aku akan membahas Tahap Ketiga sampai selesai. Ditunggu yaaa 👋
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Mau berbagi pengalaman perjalananku bisa kerja di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Sleman. Semoga aku masih ingat ya 😄 Yuk langsung aja. Oya tulisannya aku bagi jadi beberapa postingan ya, karena kalau dijadikan satu postingan bakal panjang dan bisa jadi males buat dibaca, hehe

Awalnya aku tau ada lowongan BPJS Kesehatan itu dari Group Telegram Rekrutmen BPJS Kesehatan. Disitu dishare link buat daftarnya, waktu itu linknya sih disini.

Waktu itu infonya, lowongan dibuka besar-besaran untuk penempatan seluruh Indonesia, terbuka untuk semua jurusan dan hanya dibuka untuk posisi dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT) alias kontrak.

Dari penjelasan Mama, memang BPJS Kesehatan tidak membuka lowongan untuk Pegawai Tetap/Definitif. Terakhir rekrutmen Pegawai Definitif itu tahun 2016. Setelah itu BPJS Kesehatan menerapkan Zero Growth (?) Aku ga paham ini maksudnya apa. Oya untuk posisinya sewaktu apply aku isi posisi Administrasi Pemeriksaan dengan kode APM.

Jadi kira-kira ini tahapan Rekrutmen BPJS Kesehatan (Pegawai Tidak Tetap) 2018 :
  1. Apply Online
  2. Psikotes
  3. Wawancara Psikolog
  4. Wawancara User
Dipostingan kali ini , aku akan membahas mulai dari tahap apply online.
Seperti biasa, untuk apply online ini disuruh ngisi data diri dan upload dokumen yang diminta, yaitu:
  • KTP
  • Pas Photo (selfie) dan foto seluruh badan
  • Surat Lamaran
  • Daftar Riwayat Hidup
  • Ijazah
  • Transkrip Nilai
  • SKCK
Berkas tersebut dijadikan ke dalam 1 (satu) file.

Setelah aku apply online via urbanhire tersebut di tanggal 13 Desember 2018, seminggu kemudian tanggal 19 Desember 2018 waktu aku lagi tes interview disalah satu hotel di Kaliurang untuk posisi HRD, ada pengumuman yang lolos ke tahap psikotes yang ditempel di Kantor BPJS Kesehatan KC Yogyakarta dan alhamdulillah aku lolos. Untuk psikotesnya dilaksanakan tanggal 21 Desember 2018 di BPSDMD Provinsi Jawa Tengah.
Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
Untuk pertama kalinya aku memberanikan diri buat coba facial. Setelah cari informasi dan review dari berbagai sumber, akhirnya aku memutuskan untuk coba Elsheskin. Tanggal 1 Juni 2019 setelah aku melaksanakan upacara hari lahir pancasila di kantor, aku langsung siap-siap ke Elsheskin Clinic yang ada di Jogja Town House I Jl. Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman. Tapi.... karena suatu hal, yang harusnya aku bisa ke Elsheskin Clinic jam 9 jadinya baru bisa jam setengah 11.



Sampai sana, parkirannya udah lumayan penuh. Aku pun masuk, bilang ke frontlinernya aku mau coba facial. Kemudian mba forntlinernya menyarankan untuk konsultasi terlebih dahulu. Yasudah, akhirnya aku bilang gapapa konsultasi dulu (padahal udah baca review di blog orang sih, jadi udah tau step-stepnya haha). Tapi sayangnya aku ga bisa daftar konsul saat itu juga, karena kata mbanya jadwal konsul untuk dokter jam 9 udah penuh. Ada lagi nanti siang jam 14.00 WIB. Hmmm yaudah oke deh gapapa nanti aku balik lagi. Buat ngisi waktu, aku belanja dulu ke Hartono Mall.

Jam 12.30 WIB aku balik lagi ke Elsheskin buat daftar konsul dengan harapan bisa dipanggil konsul pertama. Waktu berlalu, makin sore makin banyak pengunjung yang dateng dan aku pun ga juga dipanggil. Jam 14.30 aku tanya ke frontlinernya kok lama banget ga dipanggil-panggil. Mbanya telpon (mungkin ke asisten dokternya kali), terus tutup telpon dan bilang suruh tunggu 30 menit karena dokternya lagi ambil tindakan ke pasien lain. Oke, berarti jam 15.00 WIB ya. Nunggu itu bener-bener gabut, ga disediain majalah atau bacaan, aku cuma buka hp doang. Daaannnn akhirnya aku pun baru dipanggil jam 15.30 WIB disuruh naik ke lantai 2. Yang dipanggil ga cuma aku aja, tapi ada 4 orang.

Sampai di lantai 2, hmmmm ternyata masih nunggu lagi guys. Tapi ga selama nunggu di bawah, setelah 5 menit nunggu aku disuruh masuk ke salah satu ruangan, terus kayak analisa wajah gitu, dari sisi depan, sisi kanan dan sisi kiri pake skin analyzer. Setelah itu keluar, gantian sama orang yang lain dan nunggu lagi. Setelah 10 menitan nunggu, aku dipanggil lagi, kali ini beneran sama dokternya (daritadi ternyata bukan dokter!).

skin analyzer. Photo by @elsheskinclinic
Sama dokternya ditanya ada keluhan apa, pakai facial wash apa, pakai cream-cream apa enggak sambil dokter pegang wajah buat analisa. Dan kesimpulan dari analisa dokter, di wajahku ada sun spot dan memang berminyak dibagian T zone dan kata dokter ga parah. Terus dokter kasih saran untuk pakai 3 produk dari Elsheskin. Aku ga manut-manut aja, aku pasang wajah serius dengerin penjelasan dokter sambil mikir ini urgent ga sih. Terus dokter kasih saran 3 treatment yang sekiranya cocok buat kondisi kulit wajah aku, yaitu Chemical Peeling, IPL Acne, Silkpeel. Dokter nunjukinnya pakai kayak daftar menu gitu, ada harganya. Chemical Peeling Rp 299.000, IPL Acne Rp 375.000 (kalau ga salah lihat angka) dan Silkpeel Rp 500.000.

Aku tanya ke dokter, urgent ga sih aku treatment-treatment gini. Sementara dokter bilang kulit wajahku kondisinya ga terlalu parah. Dan akhirnya aku memutuskan untuk ambil produknya aja dengan alasan kalau mau langsung treatment takutnya mengganggu momen lebaran (kulit wajah jadi ngelupas gitu deh).

Selesai konsul jam 16.00 WIB. Sama dokter dikasih kertas yang pas turun dikasih ke frontliner. Setelah itu disuruh tunggu nanti dipanggil untuk pembayaran. Nunggu untuk pembayaran sekitar 15 menit, dan total aku habis Rp 340.000 (produknya Rp 225.000 dan biaya administrasinya Rp 85.000). Konsulnya gratis. Selesai bayar, disuruh tunggu lagi buat ambil produknya.

Oke aku masih sabar buat nunggu (lagi). Sampai 16.30 WIB dan orang yang konsul setelah aku turun (Ada 2 orang), sama-sama nunggu produk. Ditengah-tengah nunggu namaku dipanggil buat ambil produk, lho kok 2 orang yang setelah aku malah udah dipanggil duluan dan dikasih produk terus mereka pulang. Nahan emosi bro sampai di situ. Wah antrianku dilompatin kayaknya. Masih dalam fase lumayan udah ga sabar.

Aku tungguin sampai jam 17.00 WIB ga dipanggil juga dan akhirnya aku protes (ga pake marah ye) ke forntlinernya kok namaku belum dipanggil. Dan mbaknya pinjem bukti pembayaranku, dibawa masuk ke dalam ga tau buat apaan, terus keluar lagi bawa bukti pembayaranku dan kasih produk ke aku tanpa ada kata "mohon maaf sudah menunggu lama kak". Hmmmmm dari Jam 12.30 sampe 17.00. Bhayanginnn!

Yak, sekian pengalamanku ke Elsheskin Clinic. Hmmm untung ga ambil treatmentnya, dan kayaknya enggak bakalan ambil treatmentnya kalau sistem/alur pelayanannya masih kacau. Mungkin dulu sepi karena masih baru, tapi makin ke sini mereka jadi lumayan terkenal alhasil jadi tambah rame dan mungkin mereka kelimpungan.

Semoga ke depannya Elsheskin Clinic bisa punya sistem layanan yang lebih baik, bagus dan mengutamakan pengunjung. Dan yang terpenting bisa buka lebih banyak cabang biar ga numpuk di satu clinic aja.


Disclaimer : Tulisan ini tidak ada maksud untuk menjatuhkan maupun mencemarkan pihak Elsheskin Clinic, penulis hanya menulis berdasarkan pengalaman yang dialaminya.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Newer Posts
Older Posts

Meet The Author

Hi! I'm Fatchiyah Rizky Nasabie
26 years old | Yogyakarta City
~Welcome to My Random Post~
In this blog I write more based on my personal experience.
Happy reading all!

Follow Me

  • instagram
  • twitter
  • linkedin

recent posts

Blog Archive

  • ▼  2019 (5)
    • ▼  June (5)
      • ERHA DERMA CENTER YOGYAKARTA : Konsultasi Pertama ...
      • Rekrutmen BPJS Kesehatan 2018 (Tahap Ketiga sampai...
      • Rekrutmen BPJS Kesehatan 2018 (Tahap Kedua : Psiko...
      • Rekrutmen BPJS Kesehatan 2018 (Tahap Pertama : App...
      • Kesan Pertama ke Elsheskin Clinic
  • ►  2018 (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2017 (2)
    • ►  December (2)

Labels

Beauty BPJS Kesehatan BPJS Ketenagakerjaan Erha Derma Center Review Wisuda Yogyakarta

statistic

  • ♥ Follow My Activities on Instagram @rizkynasabie ♥

Created with by BeautyTemplates